Laman

Kamis, 23 Desember 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era teknologi informasi saat ini manajemen dan pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah (SD, SMP, SMA) dituntut untuk dapat memberikan layanan yang terbaik bagi siswa maupun kepada masyarakat yang menjadi stekholder dari Lembaga atau sekolah yang bersangkutan. Dalam konteks itu layanan yang diberikan oleh Lembaga atau sekolah tidak layak dikelola secara parsial tetapi dikelola dengan didesain berbasiskan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan pelayanan yang bermutu dan dilayani oleh sumber daya manusia profesional yaitu orang yang siap melayani kebutuhan siswa (anggota masyarakat).

Sangat disadari bahwa di Lembaga Pendidikan seperti sekolah dewasa ini memperlihatkan kecendrungan siswa untuk mendapatkan pelayanan yang baik, yaitu yang lebih efektif, efesien, dan ekonomis. Untuk itu dibutuhkan Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) yaitu suatu pendekatan dalam usaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus menerus atau jasa, manusia, produk dan lingkungan, (Usman, 2006:458). Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan menitik beratkan pada proses dan didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen pelayanan. Adapun peran manajemen dalam memotivasi karyawan pada pos-pos pelayanan yaitu dengan 1) Memberikan kewenangan pada lapisan struktur bawah untuk mengambil keputusan tertentu yang terkait dengan kebutuhan pelayanan. 2) Desain ruangan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan. 3) Karyawan yang berprestasi diberikan penghargaan demikian sebaliknya. 4) Kegiatan selalu dipantau, diukur dan di evaluasi.

Dalam mengklasifikasikan konsep teoritis manajemen pelayanan dalam praktek diperlukan adanya keserasian, toleransi dan terciptanya kerjasama yang baik pada seluruh komponen organisasi yang mencakup civitas akademika, guru, pegawai, dan siswa, karena kualitas pelayanan yang baik menurut sikap dan perilaku yang baik dari semua karyawan dan staf yang terkait dalam proses pelayanan. Sekolah Menengah Atas sebagai lembaga pendidikan di dalam memberikan pelayanannya kepada anggota masyarakat perlu menerapkan manajemen pendidikan yang baik.yang memuat aspek: Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian, Pengawasan, Pembiayaan, dan Pelaporan.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang ditemukan dari pemaparan di atas adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud manajemen pendidikan?

2. Bagaimana manajemen pengelolaan pendidikan di Lembaga Pendidikan seperti Sekolah Menengah Atas?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pendidikan.

2. Untuk mengetahui manajemen pengelolaan pendidikan di Lembaga Pendidikan seperti Sekolah Menengah Atas.


BAB II

PEMBAHASAN

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris management, yang diambil dari kata kerja to manage yang artinya mengemudikan, mengendalikan, menyuruh, mengatur, menjalankan, membina dan memimpin. Begitu pula kata manage pun berasal dari bahasa Italia, yaitu kata meneggio. Dan menegio berasal dari bahasa latin managiare, yang diambil dari kata manus, yang berarti hand atau tangan.

Dengan demikian secara etimologi (segi bahasanya), kata manage diartikan sebagai :

  1. House keeping, yang artinya rumah tangga.
  2. To train a horse, yang berarti melatih kuda dengan hentakan-hentakan kakinya.
  3. To direct and control, yang berarti memimpin dan mengawasi, (Chozanah dan Tedjasutisna, 1997 : 21).

Berdasarkan uraian diatas management diartikan sebagai the act or art to managing conduct, direction and control (sebagai tindakan atau seni pengurusan, pengaturan, pengarahan dan pengawasan).

Menurut George R. Terry didalam bukunya “the principles of management” (Chosanah dan Tedjasutisna, 1997 :22), menajemen adalah :

  1. Usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
  2. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui usaha orang lain.

Sedangkan dalam ensiklopedi administrasi (Chozanah dan Tedjasutisna, 1997 : 22) manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan menggerakkan fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui kegiatan orang lain. Dalam mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen.


Dari definisi manajemen pendidikan di atas, manajemen yang baik adalah yang memuat aspek : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan. Dari paparan di atas mengenai menajemen pengelolaan pendidikan di Sekolah Menengah Atas bila dilihat dari garis komando yang ada pada struktur organisasinya, yaitu:
























PENJAGA

SISWA

= Garis Komando.

= Garis Koordinasi konsultasi.

Pendekatan yang digunakan dalam menjalankan organisasi ini adalah pendekatan Disentralisasi.


sudah memuat ketujuh aspek manajemen pendidikan. Yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat (Mahasiswa). Kualitas suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh kebutuhan masyarakat pemakai jasa Perguruan Tinggi tersebut, dalam hal ini Mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Apabila Mahasiswa menemukan dan mengalami apa yang sesungguhnya yang diperlukan selama mengikuti suatu studi maka Mahasiswa mengatakan bahwa kualitas Perguruan Tinggi itu baik.

Dengan demikian dala suatu lembaga atau Perguruan Tinggi sesungguhnya penilaian terhadap kualitas pelayanan ditentukan oleh Mahasiswa sebagai pemakai jasa pelayanan tersebut. Oleh sebab itu pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi keinginan pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan oleh lembaga. Dengan demikian lembaga selalu berusaha menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pelanggan atau sama dari apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah jelek.

Kualitas pelayanan yang menjadi harapan menjadi pelanggan terhadap organisasi yang memberikan pelayanan seringkali menghadapi beberapa kesenjangan. Untuk diharapkan oleh pelanggan dengan kenyataan yang diterima merupakan sesuatu proses umpan balik dari pelanggan dengan kenyataan secara rutin. Ada beberapa kesenjangan yang dapat terjadi secara teoritis dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan yaitu,

Pertama ; kesenjangan yang ditimbulkan oleh ketidak sesuaian antara identifikasi yang dibuat oleh manajemen tentang harapan-harapan pelanggan dan harapan pelanggan terhadap barang atau jasa pelayanan yang akan diterima. Hal seperti ini dapat disebabkan oleh ketidakmampuan manajemen untuk memahami pelanggan melalui identifikasi kesenjangan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan riset terhadap kebutuhan masyarakat berkaitan dengan layanan institusi, mengembangkan komunikasi yang lebih baik antara manajemen dengan para karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan, Kedua ; kesenjangan dapat karena ketidakmampuan manajemen dalam merumuskan tingkat sasaran kualitas pelayanan untuk memenuhi harapan pelanggan terutama menerjemahkan spesifikasi pekerjaan guna merealisasikan tingkat kualitas tersebut. Kesenjangan ini ditanggulangi dengan merumuskan kembali tugas-tugas dengan segala perangkatnya, Ketiga ; Kesenjangan juga dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dalam spesifikasi pelayanan yang telah ditentukan oleh manajemen. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidak sesuaian tersebut seperti : Kekurangan teamwork, penyeleksian karyawan tidak menggunakan prinsip-prinsip yang baik, kurangnya pelatihan karyawan dan desain pekerjaan yang kurang tepat, Keempat ; Kesenjangan keempat terjadi karena perbedaan antara pelayanan yang dijanjikan oleh manajemen dengan diterima oleh pelanggan. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh manajemen dengan yang tidak diterima oleh pelanggan. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh informasi internal dan eksternal. Komunikasi eksternal dapat terjadi dalam bentuk janji-janji yang berlebihan misalnya melalui iklan dan yang berbentuk internal dapat terjadi karena kurang tersedianya informasi untuk berhubungan dengan para karyawan, dan Kelima ; Kesenjangan yang kelima dapat terjadi karena akumulasi dari kesenjangan-kesenjangan yang lain berakhir pada terjadinya ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kenyataan yang diterima.

Suatu tindakan yang bermaksud untuk memenuhi harapan-harapan, pada dasarnya merupakan upaya untuk menghindarkan kedakpuasan pelanggan. Pelanggan mungkin tidak merasa bahwa mereka tidak terpuaskan, tetapi kemungkinan mereka juga tidak merekomendasikan jasa pelayanan yang mereka terima sebagai suatu yang istimewa. Apabila kualitas pelayanan tidak berada diatas standar, maka pelanggan tidak akan merasakan kesenangannya secara khusus. Bagaimanapun juga bila pelayanan tertentu secara khusus. Bagaimanapun juga bila pelayanan tertentu secara konsisten melampaui harapan pelanggan, maka hal tersebut akan dirasakan sebagai sesuatu yang istimewa.

Pelayanan menjadi istimewa ketika Mahasiswa mendapat kejutan atas nilai lebih pelayanan yang diterima yang bagi mereka tidak pernah terbayangkan sebelumnya (kepuasan) pelayanan seperti itulah yang akan memberikan kebahagiaan secara khusus bagi Mahasiswa dan bermuara pada prestasi dan prestise bagi organisasi.

Terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara organisasi. Dengan pelanggan semakin harmonis, memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas, dan membentuk rekomendasi dari mulut mengenai citra yang menggantungkan organisasi. Untuk itu perlu adanya peningkatan pelayanan sehingga timbul adanya kepuasan bagi pelanggan dalam hal ini Mahasiswa.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kunci untuk memberikan kepuasan kepada Mahasiswa adalah berusaha mengetahui terlebih dahulu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh mereka yang memilih Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

Perguruan Tinggi merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa oleh karena itu ada beberapa petunjuk yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia yang lazim seperti diaktakan oleh Sulastiyono (1999) sebagai berikut : (a). Kebutuhan untuk disambut baik, (b). Kebutuhan pelayanan yang tepat waktu, (c). Kebutuhan utuk merasakan nyaman, (d). Kebutuhan akan pelayanan yang rapi, (e). Kebutuhan untuk dimengerti, (f). Kebutuhan untuk mendapatkan pertolongan, (g). Kebutuhan untuk merasa penting, (h). Kebutuahn untuk dihargai, (i). Kebutuhan untuk diakui atau diingat, (j) Kebutuhan akan respek.

Agar tujuan tentang kebutuhan dasar manusia tersebut dapat dilaksanakan atau dioperasikan, maka petunjuk-petunjuk itu harus disosialisasikan kepada para pegawai yang akan terlibat dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian kepuasan yang merupakan harapan Mahasiswa berupa pelayanan yang diperoleh sesuai dengan pelayanan yang diinginkan. Kepuasan adalah perasaan yang sifatnya sangat obyektif, karena hal ini sangat bergantung pada masing-masing individu untuk menyatukan dan merasakan.

Kondisi ideal yang diharapkan adalah keselarasan antara tingkat kinerja pemberi jasa pelayanan dengan tingkat petingnya jasa tesebut yaitu kinerja tinggi yang ditunjukkan pada faktor-faktor yang dianggap penting. Selain iitu kondisi ideal lainnya adalah keserasian persepsi tentang kinerja tinggi dan anggapan penting oleh pelanggan maka penting juga bagi pihak pemberi layanan.

Dengan demikian demi kelanjutan hubungan antara organisasi dalam hal lembaga pendidikan dan pelanggan yaitu Mahasiswa atau masukan oleh alumni tentang kepuasan yang mereka rasakan selama menjadi pelaggan, maka perlu adanya identifikasi kebutuhan pelanggan untuk menjaga mutu pelayanan.

Kepuasan pelanggan dalam dunia pendidikan dapat dijadikan dapat menjadi salah satu indikator sekolah atau Perguruan Tinggi bermutu sebagaimana dikemukan oleh Paine (1992) bahwa sekolah atau Perguruan Tinggi bermutu adalah memiliki visi dan misi, bekerja dengan menggunakan biaya efesien, disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan sesuatu yang secara terus menerus ingin melakukan perubahan. Dengan demikian pelayanan dalam rangka kepuasan pelanggan menjadi cukup penting untuk menuju sebuah institusi pendidikan yang berkualitas.

Diatas dapat dikemukakan simpulan bahwa kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah kepuasan Mahasiswa merupakan sikap dan persepsi Mahasiswa terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya selama menempuh pendidikan disuatu Perguruan Tinggi. Kepuasan pelanggan dapat diukur dari produk yang bermutu, citra lembaga yang terpercaya, pelayanan yang cepat ramah, penuh perhatian dan loyalitas, pelayanan yang tepat waktu, serta tersedianya standar peralatan yang diperlukan Mahasiswa.

PELAYANAN AKEDEMIK MAHASISWA STAH NEGERI GDE PUDJA MATARAM

Patut disadari bahwa pelayanan akademik kemahasiswaan pada STAH Negeri Gde Pudja Mataram sampai usiannya yang ke delapan tahun ini memang belum memnuhi harapan bersama. Hal itu disebabkan oleh kompleksitasnya permasalah seperti : Kurang sumber daya manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sarana penunjang pelayanan.

Ditahun mendatang perubahan kearah pelayanan yang lebih baik wajib diupayakan dengan penerapan sistem yang terpadu yaitu sistem data base kemahasiswaan yang terkait langsung dengan loket-loket pelayanan yang melayani : 1) Kartu Mahasiswa (KM), 2) Kartu Rencana Studi (KRS), 3) Kartu Studi Mahasiswa (KSM), 4) Kartu Hasil Studi (KHS), dan 5) Kartu Alumni (KA).

Selain itu data base kemahasiswaan merupakan data yang sangat dibutuhkan oleh setiap unit kerja pada lingkup STAH Negeri Gde Pudja Mataram sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan serta pengembangan jangka panjang.

sistem pelayanan tersebut harus diorientasikan pada tujuan sebagai berikut :

1. Mencatat data Mahasiswa secara akurat dan terstruktur pada komputer data base.

2. Mengontrol dan mempercepat pencetakan kartu Mahasiswa.

3. Mempermudah Mahasiswa melakukan registrasi dan heregestrasi.

4. Pengisian KRS

5. Data mata kuliah dan nilai Mahasiswa

6. Statistik Mahasiswa.

Persyaratan yang diperlukan untuk membangun sistem pelayanan yang baik adalah dukungan dari semua kompenen civitas akademika, salah satu hal yang penting adalah dukungan Mahasiswa secara moral akademis dan nyata berupa :

1. Mahasiswa melangkapi biodata.

2. Registrasi dan heregestrasi Mahasiswa pada awal perkuliahan.

3. Mahasiswa mengambil KRS beserta panduannya dan KHS berdasarkan bukti bayar.

4. Mahasiswa mengembalikan KRS yang telah disetujui PA

5. Mahasiswa mengambil KSM

6. Mahasiswa memulai perkuliahan.


BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

- Manajemen pendidikan adalah suatu seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan melalui proses perencaaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

- Manajemen pengelolaan pendidikan di STAH Negeri Gde Pudja Mataram bila dilihat dari garis komando yang ada pada struktur organisasi sudah memuat ketujuh aspek manajemen pendidikan. Yang perlu ditingkatkan adalah bagimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat (Mahasiswa).

- Patut disadari bahwa pelayanan akademik kemahasiswaan pada STAH Negeri Gde Pudja Mataram sampai usianya yang kedelapan tahun ini memang belum memenuhi harapan bersama. Hal itu disebabkan oleh kompleksitasnya permasalah seperti : kuragnya sumber daya manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sarana penunjang pelayanan.

2. Saran

Dari simpulan diatas maka disarankan :

- Adanya upaya-upaya perbaikan dengan penerapan sistem yang terpadu yaitu sistem data base kemahasiswaan yang terkait langsung dengan loket-loket pelayanan yang melayani : 1) Kartu Mahasiswa (KM), 2) Kartu Rencana Studi (KRS), 3) Kartu Studi Mahasiswa (KSM), 4) Kartu Hasil Studi (KHS), dan 5) Kartu Alumni (KA).

- Data base kemahasiswaan merupakan data yang sangat dibutuhkan oleh setiap unit kerja pada lingkup STAH Negeri Gde Pudja Mataram sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan serta pengembangan jangka panjang.

sistem pelayanan tersebut harus diorientasikan pada tujuan sebagai barikut :

1. Mencatat data Mahasiswa secara akurat dan terstruktur pada komputer data base.

2. Mengontrol dan mempercepat pencetakan kartu Mahasiswa.

3. Mempermudah Mahasiswa melakukan registrasi dan heregestrasi.

4. Pengisian KRS

5. Data mata kuliah dan nilai Mahasiswa

6. Statistik Mahasiswa.

- Adanya dukungan dari semua kompenen civitas akademika, salah satu hal yang penting adalah dukungan Mahasiswa secara moral akademis dan nyata berupa :

1. Mahasiswa melangkapi biodata.

2. Registrasi dan heregestrasi Mahasiswa pada awal perkuliahan.

3. Mahasiswa mengambil KRS beserta panduannya dan KHS berdasarkan bukti bayar.

4. Mahasiswa mengembalikan KRS yang telah disetujui PA

5. Mahasiswa mengambil KSM

6. Mahasiswa memulai perkuliahan.


TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN

ANALISIS MANAJEMEN SERTA KEPEMIMPINAN

DI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGKAT

SEKOLAH MENENGAH ATAS

OLEH :

WAYAN ARDANE

NIM. 061 111 51

DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA

MATARAM

2009


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena hanya atas asung kerta wara nugraha-Nyalah sehingga makalah yang berjudul “Analisis Manajemen Serta Kepemimpinan Di Lembaga Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Atas” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari batuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dosen yang telah memberikan waktu kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada rekan-rekan serta seluruh pihak yang telah banyak memberi bantuan baik moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan oleh beberapa hal antara lain adalah keterbatasan pengetahuan penyusun sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan. Maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya mambengun dari pembaca.

Akhir kata Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Mataram, Pebruari 2009

Penulis,


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2

BAB III ........................................................................................................... PENUTUP 24

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar