Laman

Selasa, 17 Mei 2011

Skripsi ku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Dengan demikian, pendidikan merupakan bidang yang menjadi tulang punggung pelaksanaan pembangunan Nasional. Salah satu tujuan pendidikan Nasional yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan dan rohani yang mampu mewujudkan manusia-manusia yang dapat membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa (UU RI NO 20.2003: 5).

Selain itu yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Menurut Ihsan (2003:5) dalam bukunya dasar-dasar kependidikan menyebutkan tentang pendidikan yaitu :

a. Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan.

b. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya.

c. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat.

d. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak menuju kedewasaan.

Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan kemampuan dan prestasi belajar secara integral dan berlangsung sepanjang hidup baik pendidikan secara formal maupun non formal artinya bahwa pendidikan tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak henti-hentinya setiap saat dan dimana saja.

Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar yang dengan sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM yang diharapkan tidak hanya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi, juga harus memiliki keterampilan, kreatif, maju, dan professional serta memiliki kepribadian yang kuat, berbudi pekerti luhur, bertaqwa dan beriman, bertanggung jawab serta berorientasi pada masa (UU RI NO 20.2003: 5).

Ungkapan di atas menggambarkan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi umat manusia, walaupun dalam kenyataannya bahwa tidak semua masyarakat dapat menuntaskan pendidikan secara utuh. Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram merupakan salah satu Sekolah Tinggi yang terdapat di Mataram dengan membuka berbagai jurusan diantaranya Jurusan Pendidikan Agama Hindu, Jurusan Penerangan Agama Hindu, Jurusan Filsafat Agama Hindu dan Jurusan Hukum Agama Hindu.

Sebelum memulai aktivitas perkulihaan dosen selalu memberikan kontrak kuliah, salah satu isinya mengenai sistem penilaian. Sistem penilaian dibagi menjadi tiga yakni nilai Tugas, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

Dalam proses perkulihan dosen menggunakan metode pemberian tugas untuk meningkatkan minat baca mahasiswa agar tercipta proses belajar mengajar yang berjalan aktif dan aktraktif. Bentuk tugas yang diberikan oleh dosen di STAH Negeri Gde Pudja Mataram meliputi dua hal yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Umumnya jenis tugas yang diberikan oleh dosen berupa tugas membuat makalah atau paper yang akan dikumpulkan baik sebelum Ujian Tengah Semester atau sebelum Ujian Akhir Semester. Jika tugas tersebut tidak dikumpulkan, maka nilai dari mahasiswa itu sendiri tidak akan dikeluarkan sehingga mahasiswa akan memperoleh nilai belum lengkap (BL). Tugas merupakan salah satu alat agar mahasiswa memiliki minat baca yang tinggi sehingga prestasi belajar yang diharapkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun, kebanyakan dari mahasiswa itu sendiri baru mengumpulkan tugasnya setelah akhir ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir semester (UAS). Padahal, dengan membuat tugas mahasiswa akan lebih banyak mendapatkan informasi dari tugas yang diberikan oleh dosennya melalui membaca buku maupun mencari bahannya di internet.

Tugas yang diberikan kepada mahasiswa, akan memacu mahasiswa untuk menggali pengetahuan baru serta sebagai salah satu syarat penilaian yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Disamping itu, mahasiswa juga berhasil menyelesaikan salah satu kewajiban yang diberikan oleh dosennya guna menunjang prestasi belajar di perguruan tinggi agar mendapat hasil yang diinginkan.

Mengacu dari latar belakang di atas, pemberian tugas sangatlah penting diberikan kepada setiap mahasiswa agar memiliki minat baca yang tinggi untuk mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Maka dari itu penulis tertarik mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah pemberian tugas berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010?

2. Seberapa besar pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah pemberian tugas berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat positif bagi peneliti sendiri, para dosen serta mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram. Secara lebih rinci penjabaran manfaat teoritis dan praktis sebagi berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis peneliti berharap agar hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi akademis dalam pengembangan teori-teori yang berkaitan dengan pemberian tugas terhadap kinerja dosen. Selain itu diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi mengenai pemberian tugas guna meningkatkan kualitas kinerja dosen dan dapat menambah khazanah pengetahuan peneliti sehingga dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Kepada semua pihak yang bergerak secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang pendidikan dan sebagai pertimbangan bagi institusi dalam merancang program pembelajaran akademik selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a) Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dan bahan pertimbangan bagi ketua STAH Negeri Gde Pudja Mataram dan para Dosen untuk lebih meningkatkan kinerja dan melakukan inovasi, agar para peserta didik termotivasi untuk belajar sehingga tercapai prestasi belajar secara optimal.

b) Bagi peneliti secara pribadi, dapat dijadikan refrensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini.

E. Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2009:388) mengatakan bahwa “kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun skema kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Penjelasan:

Dalam penelitian ini, pemberian tugas yang akan diteliti adalah metode dosen dalam memberikan tugas kepada mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Bentuk tugas yang diberikan meliputi dua hal yaitu tugas individu dan tugas kelompok dan umumnya jenis tugas yang diberikan oleh dosen tugas membuat makalah atau paper. Maka populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Jurusan Pendidikan semester 2 tahun akademik 2009/2010 dengan kuesioner dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sebagai data utamanya. Data diolah menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program exel dan spss 17 dari pengolahan data diperoleh rxy sebesar 0,673 kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai r product moment menggunakan taraf signifikan 5% sebesar 0,288 sehingga diperoleh bahwa pemberian tugas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Jurusan Pendidikan tahun akademik 2009/2010. Dengan demikian, semakin sering diberikan tugas maka akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar mahasiswa.

F. Asumsi dan Keterbatasan

1. Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar merupakan teori atau prinsip yang kebenarannya tidak perlu dibuktikan. Anggapan dasar merupakan titik tolak yang digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya (Ridwan, 2006:194). Dengan demikian maka asumsi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah pemberian tugas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 tahun akademik 2009/2010.

2. Keterbatasan

Mengingat terbatasnya waktu, biaya dan kemampuan peneliti, maka perlu diadakan pembatasan penelitian. Tetapi pembatasan ini bukan berarti mengurangi hasil yang diharapkan. Adapun pembatasan penelitian itu adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan terbatas pada variabel yang hendak di ukur yaitu pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010.

b. Subyek yang diteliti yaitu hanya mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram jurusan pendidikan semester II tahun akademik 2009/2010.

c. Pada penelitian ini dibatasi hanya pada pemberian tugas dan pretasi belajar mahasiswa, lokasi penelitian ini dipusatkan di STAH Negeri Gde Pudja Mataram.

d. Informasi prestasi belajar mahasiswa dibatasi hanya pada Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tahun Akademik 2009/2010.

G. Hipotesis

“Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikunto, 2002: 64). Menurut maknanya dalam suatu penelitian hipotesis merupakan “jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini” (Mardalis, 2006: 48). Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud dengan hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara yang diberikan peneliti terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi “pemberian tugas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010”.

H. Definisi Operasional Variabel

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran istilah yang ada dalam judul skripsi “Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010”, maka perlu dijabarkan istilah yang dianggap penting berikut:

1. Pengaruh

Sudjana (2000:13) mengatakan bahwa “pengaruh adalah efek atau akibat yang diberikan variabel bebas kepada variabel tak bebas”. Sedangkan dalam kamus umum Bahasa Indonesia diartikan bahwa, “pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya) yang berkekuatan atau berkekuasaan” (Depdikbud, 2001: 719). Dalam kaitan dengan penelitian ini pengaruh adalah efek yang ditimbulkan dari gejala yang satu terhadap gejala yang lainnya, maksudnya pengaruh yang ditimbulkan dari pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Pemberian Tugas

Menurut Siswanto (2008) Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus peserta didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat. Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata kuliah tertentu dan tugas dapat berupa perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku.

Dalam kaitan dengan penelitian ini bahwa tugas merupakan pekerjaan yang diberikan oleh tenaga pendidik (dosen) yang harus diselesaikan oleh peserta didik (mahasiswa) tanpa terikat dengan tempat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai yang diharapkan.

3. Prestasi Belajar

Menurut Tu’u (2004: 75) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/ keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”. Sedangkan menurut Sardiman dalam Djamarah (1994: 21) mengatakan bahwa “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dan bahan yang telah dipelajari. Dari hasil aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam individu. Sebaliknya bila tidak terjadi perubahan individu, maka belajar dikatakan tidak berhasil”.

Setelah mencermati dan mengkaji uraian di atas, maka yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah kecakapan nyata atau kecakapan aktual yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan proses belajar yang dilihat dari hasil tes akhir.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemberian Tugas

1. Definisi Pemberian Tugas

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, “tugas diartikan sebagai kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang dibebankan, perintah untuk berbuat untuk melakukan sesuatu”. Menurut Winarno, (2010) Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus peserta didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat. Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata kuliah tertentu dan tugas dapat berupa perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku-buku.

Menurut Siswanto (2008) Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus peserta didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat. Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata kuliah tertentu dan tugas dapat berupa perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tugas merupakan pekerjaan yang diberikan oleh tenaga pendidik yang harus diselesaikan oleh peserta didik tanpa terikat dengan tempat.

2. Fase-fase Pemberian Tugas

Menurut Winarno (2010) dalam memberikan tugas kepada mahasiswa, dosen harus memperhatikan hal hal berikut: 1) menjelaskan tujuan pemberian tugas, 2) Bentuk/ materi tugas, 3) Menetapkan waktu untuk menyelesaikan tugas, 4) Manfaat pemberian tugas, 5) Membimbing dan memotivasi mahasiswa untuk mengerjakan tugas, 6) memeriksa, menilai dan menganalisis hasil kerja mahasiswa. Roestiyah (2001: 132) menyatakan bahwa tehnik pemberian tugas memiliki tujuan agar mahasiswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena mahasiswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman mahasiswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi tugas hendaknya ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai dan dibahas tentang hasilnya.

Menurut Winarno, (2010) pemberian tugas dapat mengikuti fase-fase berikut :

a. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada setiap peserta didik harus jelas dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus terarah.

b. Fase Belajar

Fase ini peserta didik belajar (melaksanakan tugas) sesuai tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.

c. Fase Resitasi

Fase ini peserta didik mempertanggungjawabkan hasil belajarnya, baik berbentuk laporan lisan maupun tertulis.

Ada berbagai tugas yang diberikan kepada mahasiswa dalam proses belajar mengajar antara lain :

a. Tugas membuat rangkuman dari sebuah topik atau bab dari sebuah buku

b. Tugas membuat makalah

c. Tugas menjawab pertanyaan atau soal-soal tertentu

d. Tugas mengadakan latihan

e. Tugas mengadakan observasi atau wawancara

f. Tugas mendemonstrasikan sesuatu

g. Tugas menyelesaikan proyek atau pekerjaan tertentu

Bentuk-bentuk pelaksanaan tugas tersebut di atas bisa dilaksanakan secara bergantian, tergantung kepada tujuan yang akan dicapai. Namun demikian metode tugas juga memiliki kelebihan dan kelemahannya. Dengan adanya kelebihan dan kelebihan ini seorang dosen dapat memilih metode tugas yang cocok untuk situasi dan kondisi apa dan bagaimana.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pemberian Tugas

Menurut Winarno, (2010) ada beberapa kelebihan dan kekurangan pemberian tugas antara lain :

1) pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama

2) mahasiswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.

Kekurangan pemberian tugas antara lain :

1) mahasiswa sering melakukan penipuan, misalnya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

2) Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan

3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedan individu

B. Prestasi Belajar

1. Definisi Belajar

Di kalangan para ahli terdapat keragaman dalam menjelaskan arti belajar. Keragaman mengartikan belajar timbul dari perbedaan titik tolak atau sudut pandang mereka. Namun demikian, ada beberapa kesamaan dalam pandangan dasarnya yaitu bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).

“Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang sudah dipelajari” (Djamarah, 1994: 21). Selanjutnya menurut Sardiman (2007: 21) “belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri”. Sanjaya (2007: 108) mengemukakan bahwa “belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku siswa yang terjadi sebagai akibat dari bimbingan guru maupun usaha sendiri yang meliputi perubahan pada aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran akademik.

2. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua istilah yaitu prestasi dan belajar. Dalam tulisan ini istilah prestasi belajar tidak dipisahkan antara prestasi dan belajar, akan tetapi merupakan suatu rangkaian kalimat yang mempunyai arti sendiri.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, “prestasi diartikan sebagai hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah di usahakan: belajar-kerja” (Badudu, 2001: 1088). Sedangkan “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dan bahan yang telah dipelajari. Dari hasil aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam individu. Sebaliknya bila tidak terjadi perubahan individu, maka belajar dikatakan tidak berhasil” (Sardiman dalam Djamarah 1994: 21). Selanjutnya menurut Tu’u (2004: 75) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/ keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”.

Pendapat lain menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini ialah, bukan hanya aktivitas yang nampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental, seperti proses berpikir, mengingat dan sebagainya” (Mustakin dan Wahib 1991:61). Secara akademis prestasi adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian (Depdikbud, 2002: 895)

Setelah menelusuri pernyataan di atas, maka dapat dipahami mengenai makna “prestasi belajar” adalah kecakapan nyata atau kecakapan aktual yang diperoleh oleh seseorang setelah ia belajar suatu pengetahuan tertentu (Nurkencana,1986: 40). Poerwadinata dalam Djamarah (1994: 20) berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan yang diperoleh dengan jalan keuletan bekerja”. Pendapat lain juga menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan maksimal yang dicapai oleh seseorang dalam usaha menghasilkan pengetahuan-pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan” (Sumartana, 1976: 25).

Setelah mencermati dan mengkaji uraian di atas, maka yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah kecakapan nyata atau kecakapan aktual yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses belajar. Dalam kenyataan ini bahwa, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah dengan apa yang dibayangkan, tetapi penuh dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu mencapainya. Oleh karena itu, wajarlah pencapaian prestasi harus dengan melalui keuletan kerja dalam mencari pengetahuan atau pengembangan keterampilan dalam bentuk mata pelajaran sehingga akan menimbulkan perubahan baik dari ranah kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Selanjutnya menurut Sudiyono (2004:35), “ujian dapat dilakukan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian skripsi, sementara penilaian hasil belajar dinyatakan dalam bentuk huruf yaitu A, B, C, D dan E yang masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1 dan 0”.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Menurut Slameto (2003), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua faktor yaitu :

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul atau bersumber pada diri individu pelajar yang menyangkut keadaan jasmani rohani atau fisik. Ada beberapa faktor yang termasuk faktor internal yaitu :

1) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk mengetahui, menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.

2) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

3) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar, kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Jika bahan atau materi yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

4) Motivasi

Motivasi adalah kondisi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perubahan. Kuat lemahnya seseorang di dalam belajar akan mempengaruhi keberhasilan belajar yang dicapainya.

5) Kesiapan

Kesiapan adalah kesiapan untuk memberikan respon atau bereaksi. Kesiapan timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan erat dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan diperlukan karena jika siswa kurang siap dalam belajar, maka hasil belajarnya kurang memuaskan, namun sebaliknya jika siswa sudah memiliki kesiapan yang matang maka hasilnya jauh lebih baik.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar individu yaitu dari lingkungan tempat untuk melakukan kegiatan belajar. Beberapa hal yang termasuk faktor eksternal adalah sebagai berikut :

1) Suasana tempat belajar

Untuk dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi di dalam belajar, maka perlu salah satu syarat yang harus dipenuhi, persyaratan yang dimaksud adalah tersedianya tempat belajar yang baik. Apabila hal ini tidak mempengaruhi, maka sangat memungkinkan hasil belajar yang tidak baik, optimal, artinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

2) Keadaan keluarga

Salah satu faktor yang juga mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga. Suasana hubungan dalam keluarga juga dapat mempengaruhi belajar siswa. Hubungan antara keluarga yang tidak serasi akan menimbulkan suasana yang tegang, sebaliknya apabila hubungan keluarga yang harmonis mendorong semangat untuk belajar.

4. Penilaian Prestasi Belajar.

Menurut Usman (2002), dalam sistem pendidikan Nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum maupun tujuan pembelajaran akademik umum dan khusus menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom, yang secara garis besar membaginya menjadi tiga tipe prestasi belajar yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Winkel (2004) adapun penjelasan dari ketiga ranah tersebut di atas adalah sebagai berikut :

a. Ranah Kognitif

Dalam ranah kognitif diklasifikasikan menjadi 6 kategori yaitu :

1) Pengertahuan: mencakup ingatan aka hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal tersebut dapat meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode yang diketahui.

2) Pemahaman: mencakup kemamuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data dalam bentuk tertentu kebentuk lain, seperti data dalam bentuk tabel diubah kedalam bentuk kalimat atau kata.

3) Penerapan: mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/ masalah yang kongkret dan baru.

4) Analisis: mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga terstuktur keseluruh dapat dipahami.

5) Sintesis: mencakup untuk membentuk suatu kesatuab atau pola baru, bagian-bagian dihubungkan satu sama lain, sehingga tercipta suatu bentuk baru.

6) Evaluasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu yang dinyatakan dalam bentuk penilaian.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif diklasifikasikan menjadi 5 yaitu :

1) Penerimaan: mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti pelajaran yang dijelaskan oleh tenaga pendidik.

2) Partisipasi: mencajup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam bentuk kegiatan.

3) Penilaian/ penentuaan sikap : mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

4) Organisasi: mencakup kemampua untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

5) Pembentukan pola hidup: mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri.

c) Ranah Psikomotorik

Dalam ranah psikomotorik diklasifikasikan menjadi 7 yaitu :

1) Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan.

2) Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dala keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

3) Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi).

4) Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.

5) Gerakan yang kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.

6) Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah dikuasainya dan siap untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

7) Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirka aneka pola gerak gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

C. Hubungan Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Menurut Winarno (2010) Tugas merupakan alat yang digunakan oleh dosen untuk memacu mahasiswa agar memiliki motivasi lebih dalam belajar sehingga nantinya di harapkan akan mencapai prestasi yang diinginkan dan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan tercapai.

Menurut Sanjaya (2007: 99) “Prestasi belajar adalah istilah yang menunjukkan suatu derajat keberhasilan seseorang dalam proses belajar untuk mencapai tujuan belajar. Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu”.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, pemberian tugas sangat erat hubungannya dalam memacu minat belajar mahasiswa agar mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu berupa peningkatan prestasi belajar.

BAB III

METODE PENELITIAN

“Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan” (Subagyo, 2006: 2). Sebagai suatu cara dalam pemecahan segala masalah maka metode tersebut harus dipilih berdasarkan gejala, jenis data maupun karakteristik analisis yang digunakan, sehingga mendapat suatu simpulan hasil penelitian yang diharapkan. Dalam metodelogi penelitian hal-hal yang diuraikan adalah jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data, sumber data, dan analisis data.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Menurut Arikunto (2002: 95) menyatakan “dalam penelitian tergantung pada gejala yang akan diteliti, apakah gejala tersebut sengaja atau gejala tersebut ada sewajarnya. Bila gejala itu timbul dengan sengaja, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eksperimen”. Dalam penelitian yang dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yaitu pendekatan dimana data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2002: 108) “Populasi adalah keseluruhan individu yang dijadikan subyek penelitian yang dikenal dengan generalisasi”. Sedangkan menurut Nawawi dalam Margono (1997: 118) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai hasil tes, atau peristiwa-peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”. Sedangkan menurut Hadi (2003: 276) menyatakan “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin menghitung, maupun mengukur kuantitatif dan kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek tertentu yang lengkap dan jelas”.

Berdasarkan definisi di atas yang telah diuraikan maka yang akan dijadikan populasi adalah mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Jurusan Pendidikan semester 2 tahun akademik 2009/ yang berjumlah 47 orang.

2. Sampel

Arikunto (2002: 109) yang menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sedangkan Umar (2004: 77) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian kecil dari populasi”. Selanjutnya Sugiono (2009: 81) menjelaskan “sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pada jumlah mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram jurusan pendidikan semester 2 tahun akademik 2009/2010 yang berjumlah 47 orang, maka sampel pada penelitian ini diambil secara keseluruhan oleh karena itu dapat dikatakan penelitian ini adalah merupakan suatu penelitian populasi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa, “apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil seluruhnya sebagai subyek penelitian, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyek penelitiannya dalam jumlah besar lebih dari 100 0rang maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih” (Arikunto, 2002 : 112).

C. Tehnik Pengumpulan Data

Arikunto (2002: 197) mengatakan bahwa “Tehnik adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian atau dikenal sebagai metode pengumpulan data”. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam sebuah penelitian, maka pemilihan tehnik pengumpulan data serta ketepatan cara dalam penggunaannya sangat diperlukan dalam kaitannya dengan validitas data yang berhasil dikumpulkan.

Dalam penelitian ini, tehnik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah :

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, yakni pengamatan yang di lakukan di dalam situasi sebenarnya. Sedangkan tidak langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap subjek yang diselidiki dengan sebuah alat (Riyanto, 2007). Sedangkan menurut Gulo (2004: 116) “pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin”. Dari pendapat para ahli tersebut bahwa penggunaan metode observasi ini sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dari subyek penelitian. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah melihat langsung proses perkulihan dan untuk memperoleh data dari pemberian tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram jurusan pendidikan semester 2 Tahun Akademik 2009/2010 dari beberapa dosen yang memberikan tugas ternyata mahasiswa yang mengerjakan tugas akan memperoleh prestasi yang tinggi.

2. Kuisioner (angket)

Umar (2004: 49) menyatakan bahwa “metode angket (kuesioner) merupakan suatu alat pengumpul data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2002: 128) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Selanjutnya Margono (2004: 167) “kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden”. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kuesioner/angket adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data serta informasi tentang responden dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti.

Data yang dikumpulkan melalui metode angket dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010. sedangkan angket yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu angket sikap dengan menggunakan skala Likert yang mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang gejala sosial. Ada satu instrument yang digunakan yaitu pemberian tugas sedangkan untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa digunakan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa. Masing-masing instrumen dijabarkan kedalam bentuk item pernyataan yang berjumlah 25 item. Instrumen disebarkan kepada responden yang berjumlah 47 mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010 Jurusan Pendidikan Agama Hindu dengan kisaran nilai 1 sampai 5. Alternatif jawabannya yaitu sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.

3. Dokumentasi

Arikunto (2002: 207) menyatakan bahwa dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, data-data, transrip, buku, notulen rapat, foto-foto, agenda dan lain-lain. Pada metode ini peneliti lakukan dengan cara pengambilan gambar di STAH Negeri Gde Pudja Mataram, gambar yang berupa foto, absensi siswa, data tentang prestasi belajar mahasiswa yang tercantum dalam indeks prestasi komulatif (IPK) yang dilampirkan pada bagian lampiran skripsi ini.

D. Analisis Data

“Analisis data yaitu kegiatan mengorganisasikan ke dalam susunan-susunan tertentu dalam rangka menginterprestasikan data, ditabulasi sesuai dengan susunan sajian data yang dibutuhkan” (Arikunto,1997: 208). Menurut Nazir (1988: 419), “analisis data adalah mengelompokan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk di baca”.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa Pearson Product Moment. Analisis ini akan menguji besarnya pengaruh pemberian tugas terhadap motivasi dan prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010, dengan rumus :

Dimana :

r xy = Angka indek “r” product moment

∑ xy = Jumlah dari hasil kali antara deviasi skor X dan Y

∑ x2 = Jumlah deviasi skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan

∑ y2 = Jumlah deviasi skor Y setelah terlebih dahulu dikuadratkan

(Hadi, 2004: 236)

Menurut Ridwan (2007) “korelasi pearson product moment (PPM) dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat”. Sedangkan arti dari harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.1

Interprestasi Koefisien Nilai r

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0, 399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Sumber: Ridwan (2007: 138)

Hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan membuat keputusan dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Kaidah keputusannya adalah jika rhitung > dari rtabel maka Ho di tolak dan Ha di terima, artinya ada pengaruh yang signifikan pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram. Sebaliknya jika rhitung < dari rtabel maka Ho di terima dan Ha di tolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram.

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah STAH Negeri Gde Pudja Mataram

STAHN Gde Pudja Mataram Merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang berbasis Hindu yang ada di Mataram. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru agama Hindu, PHDI NTB membuka PGAH 6 Tahun “Asta Paka” yang kemudian pada pertengahan 1968 di Negerikan oleh Bapak Menteri Agama bersama-sama dengan PGAH di denpasar dan PGAH di Singaraja menjadi PGAH Negeri. Sejak di Negerikan sampai pada tahun 1975 pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berpindah-pindah, kadang-kadang di SDN 1 Mataram, kadang-kadang di SMP 2 Mataram yang bertoleransi meminjamkan gedungnya.

Tahun Ajaran 1974/1975 PGAHN Mataram memperoleh anggaran proyek pembangunan yang diperuntukan untuk membeli tanah dan membangun ruang kelas. Dengan pendekatan khusus keagamaan oleh Bapak Gde Pudja (Dirjen Bimas Hindu dan Budha) saat itu dan dengan janji bahwa tanah yang dibeli adalah untuk kepentingan Agama Hindu maka pemilik tanah disekitar Pura Pancaka bersedia melepaskan tanahnya untuk diganti rugi seharga Rp 31.000 per are (Rp 310 per meter persegi). Diatas tanah tersebutlah dibangun gedung PGAH Negeri secara bertahap melalui pembangunan proyek PGAH Negeri Mataram yang sampai saat ini masih tetap berdiri (STAHN Gde Pudja Mataram : 1).

Berdasarkan kebijakan pemerintah pada tahun 1993 seluruh PGAH Negeri termasuk PGAH Negeri Mataram dilikuidasi atau dibubarkan, hanya PGAH Negeri Denpasar yang diijikan untuk ditingkatkan menjadi APGAH Negeri Denpasar. Untuk memenuhi kebutuhan akan guru Agama Hindu di NTB, atas permohonan STKIP Agama Hindu maka Dirjen Bimas Hindu dan Budha Departemen Agama mengijinkan untuk mempergunakan seluruh aset eks PGAH Negeri Mataram menjadi kampus APGAH Mataram (LPTK) STKIP Agama Hindu yang pusatnya di Singaraja.

Atas dasar tuntutan masyarakat di NTB maka pada tahun 1995 Dirjen Bimas Hindu dan Budha mengijinkan yayasan Dharma Laksana NTB untuk menggunakan seluruh aset eks PGAH Negeri Mataram sebagai kampus STAH Mataram setelah LPTK Mataram ditutup. Pada tahun 1995 saat aset dikelola oleh yayasan Dharma Laksana Mataram Bapak Drs. Saleh Harun selaku kakanwil Depag Propinsi NTB memerintahkan untuk mengosongkan Asrama eks PGAH Negeri Mataram yang saat itu dipergunakan sebagai perumahan para pegawai eks PGAH Negeri Mataram untuk selanjutnya diserahkan kepada yayasan Wisma Sejahtera dengan janji dapat dimanfaatkan bersama.

Setelah STAH Mataram di Negerikan dengan SK Presiden RI No 27 tahun 2001 Tanggal 21 Pebruari 2001 dan diresmiklan oleh Bapak Menteri Agama RI tanggal 11 Juli 2001 ternyata pihak kanwil Depag NTB cq. Yayasan Wisma Sejahtera belum bersedia melepaskan Asrama eks PGAH Negeri tersebut, walaupun pihak mahasiswa telah mendesak untuk memfungsikan kembali asrama STAH Negeri Mataram sehingga masalahnya diambil alih oleh Pusat.

Pada tahun 2001 pemerintah mendirikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram dengan SK Presiden RI No. 27 Tahun 2001 tanggal 21 pebruari 2001 dan mengenai aset telah ditetapkan berdasarkan SK menteri agama RI No. 204 tanggal 19 April 2002, yang isinya bahwa semua aset eks PGAH Negeri Mataram yang berupa tanah beserta bangunannya yang terdiri dari Kampus, Aula, Rumah Dinas, dan Asrama ditetapkan menjadi aset STAH Negeri Gde Pudja Mataram (STAHN Gde Pudja Mataram : 1).

STAH Negeri Gde Pudja Mataram berlokasi di jalan Pancaka No 7B Mataram. Gedung Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram dibangun di lokasi eks PGA Hindu Negeri Mataram pada tanggal 11 Juli 2001. Sekolah Tinggi Agama Hindu diresmikan oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia atas nama Muhammad Tolchah Hasan berdasarkan Kepres RI No 27 tahun 2001 (STAHN Gde Pudja Mataram : 1).

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram pada awal berdirinya diketuai oleh Bapak I Gusti Bagus Lingga, SH. Selama 2 periode dan berakhir pada tahun 2008. Setelah kepemimpinan Bapak I Gusti Bagus Lingga SH berakhir dan diganti oleh Bapak Drs I Ketut Sumada M.Ag, yaitu sebagai pengganti ketua STAH Negeri Gde Pudja Mataram Sementara (PGS), dan pada tahun 2008-2009 Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram yang di ketuai oleh Drs I Ketut Sumada M.Ag sebagai Pgs diganti oleh Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA.M.Phil, Ph.D sebagai ketua STAH Negeri Gde Pudja Mataram. Adapun jurusan yang telah ada yaitu sebagai berikut: 1) Jurusan Pendidikan Agama Hindu Dengan Program Studi S1, 2) Jurusan Penerangan Agama Hindu Dengan Program Studi S1, 3) Jurusan Hukum Agama Hindu Dengan Program Studi S1, dan 4) Jurusan Filsafat Agama Hindu Dengan Program Studi S1. Adapun mahasiswa tahun akademik 2009/2010 yang masih aktif dalam mengikuti perkulihan akan peneliti uraikan dalam bentuk tabel yaitu:

Tabel 4.1

Jumlah Mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 Tahun Akademik 2009/2010

No

Jurusan

Jenis Kelamin

Jumlah

L

P

1

2

3

4

Pendidikan Agama Hindu S1

Penerangan Agama Hindu S1

Hukum Agama Hindu S1

Filsafat Agama Hindu S1

18

13

9

7

29

4

2

3

47

17

11

10

Jumlah

85

Sumber: Arsip data mahasiswa dari bagian akademik STAHN Gde Pudja Mataram Tahun 2009/2010.

Dari data tabel di atas, adapun jumlah mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram tahun akademik 2009/2010 semester 2 secara keseluruhan berjumlah 85 orang dengan memilih berbagai jurusan diantaranya S1 Jurusan Pendidikan Agama Hindu sebanyak 47 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan 29 orang, S1 Penerangan Agama Hindu sebanyak 17 orang dengan jumlah laki-laki 13 orang dan perempuan 4 orang, S1 Hukum Agama Hindu sebanyak 11 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan 2 orang sedangkan S1 Filsafat Agama Hindu berjumlah 10 orang dengan diantaranya laki-laki sebanyak 7 orang dan perempuan 3 orang.

STAH Negeri Gde Pudja Mataram berdiri tepat dijantung kota mataram dimana letaknya sangat strategis dan tepat berada dipinggir jalan yang bisa menghubungkan dari tempat yang satu ketempat yang lain. Selain itu STAH Negeri Gde Pudja Mataram memiliki batas wilayah, adapun batas-batas wilayah berdasarkan sertifikat tanah No.105. tanggal 2 agustus 1995 sebagai berikut: disebelah utara berbatasan dengan SDN 17 Mataram dan perumahan warga, disebelah selatan berbatasan dengan Hotel Arum Jaya dan perumahan penduduk, disebelah timur berbatasan dengan hotel Paradiso dan perumahan penduduk, dan disebelah barat berbatasan dengan jalan raya dan Pura Pancaka.

Mengenai bagian kemahasiswaan, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram juga memiliki organisasi kemahasiswaan diantaranya Forum Aktivitas Mahasiswa (FAM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan berbagai kegiatan ekstrakulikuler dalam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti tari, yoga, tabuh, musik, dharma gita, rsi yajna dan seni ukir.

2. Struktur Organisasi STAH Negeri Gde Pudja Mataram.

Bagan 4.1

Struktur Organisasi STAH Negeri Gde Pudja Mataram























Kejur 1 Pendidikan

Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi, SS., M.Ag


Kejur 3 Filsapat

Drs. I Kayan Kariyadi, S.Ag, M.Ag


Kejur 2 Penerangan

I GSt Lanang Ngurah Weda,SS, M,Ag


Kejur 4 Hukum

Ni Luh Aryani,

S, Ag, M.Ag


Kelompok Jabatan Fungsional (Dosen)


Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Drs. I Nyoman Buditha,S.Ag, M.Ag


Sumber : STAH Negeri Gde Pudja Mataram

3. Sarana dan Prasarana STAH Negeri Gde Pudja Mataram

STAHN Gde Pudja Mataram juga memiliki berbagai kelengkapan dalam memberikan pendidikan baik bagi mahasiswa pada khususnya maupun bagi masyarakat pada umumnya, adapun sarana perlengkapan yang dimiliki oleh STAH Negeri Gde Pudja Mataram antara lain sebagai berikut: ruang lab komputer, ruang perpustakaan, ruang kesenian, ruang lab upakara, ruangan toilet, ruang belajar, ruangan sekretariatan BEM, ruangan dosen, ruangan perlengkapan, gedung perkantoran, asrama dan perlengkapan lainnya. (STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun 2008)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Arikunto (2006:169) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Selanjutnya Sugiono (2009:121) menerangkan bahwa valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan pengujian validitas item, yaitu pengujian validitas terhadap kualitas item-itemnya. Dasar kerjanya dengan komputasi korelasi antara setiap item dengan skor total tes sebagai kriteria validitasnya.

Untuk mengetahui tingkat validitas item maka nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel. Cara melihat nilai rtabel adalah dengan melihat baris N-2 apabila rhitung > rtabel maka pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data dianggap mempunyai validitas konstruk, dengan perkataan lain pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data (Sarwono,2006:228).

Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan bantuan program SPSS 17. hasil pengujian validas dengan menggunakan SPSS terlihat pada lampiran 7, dan dapat dirangkum ke dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen

No Item

rhitung

rtabel

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

0.510

0.610

0.528

0.530

0.472

0.566

0.672

0.780

0.614

0.698

0.565

0.742

0.643

0.411

0.574

0.748

0.514

0.758

0.695

0529.

0.611

0.510

0.691

0.599

0.457

0.294

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: Lampiran 7 hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen

Hasil pengujian validitas untuk koesioner penelitian sebagaimana terlihat pada tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa hasil pengujian validitas untuk koesioner penelitian secara keseluruhan valid. Hal ini ditunjukkan oleh rhitung dari keseluruhan item lebih besar dari nilai rtabel. Ketentuan validitas instrumen ini telah memenuhi syarat untuk dikatakan valid, yaitu jika rhitung > rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2006:178) menunjukkan bahwa reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa satu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Selanjutnya menurut Umar (2002:158) reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach). Menurut Sarwono (2006:228) nilai koefisien cronbach alpha dikatakan baik bila mempunyai koefisien antara 0,60 sampai 1,00.

Hasil pengujian reliabilitas koesioner untuk setiap variabel dalam penelitian ini sebagaimana terlihat lampiran 7, dapat diringkas kedalam tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel

Alpha

Keterangan

X

0.939

Reliabel

Sumber: Lampiran 7 hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen

Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai alpha instrumen penelitian pada masing-masing item menunjukkan nilai di atas yang diisyaratkan sebesar 0.600 dengan demikian keseluruhan instrument koesioner reliable, karena telah memenuhi syarat minimal.

C. Deskripsi Data

Hasil pengumpulan data dengan metode angket atau koesioner yaitu dari koesioner variabel pemberian tugas (X) yang disebarkan kepada responden yang berjumlah 47 mahasiswa jurusan pendidikan tahun akademik 2009/2010 semester 2 di STHAN Gde Pudja Mataram pada tanggal 19 Juli 2010 sedangkan variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) dilihat berdasarkan masing-masing Indeks Prestasi Komulatif mahasiswa itu sendiri. Rekapitulasi data skor item instrumen variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan rumus nilai yaitu: x 100 hasil data tersebut diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.4

Tabulasi Data Variabel X dan Y

NO.

VARIABEL X

VARIABEL Y

1.

82

2.63

2.

70

3.00

3.

95

3.83

4.

90

3.42

5.

90

3.25

6.

89

3.17

7.

89

3.25

8.

63

2.96

9.

86

3.08

10.

64

2.79

11.

84

3.63

12.

66

3.13

13.

84

3.00

14.

84

3.17

15.

67

2.79

16.

84

3.29

17.

83

3.13

18.

71

2.96

19.

82

3.21

20.

81

3.17

21.

73

3.00

22.

82

3.04

23.

82

3.25

24.

90

3.58

25.

86

3.04

26.

66

2.92

27.

93

3.71

28.

72

2.88

29.

63

2.63

30.

89

3.21

31.

75

3.00

32.

67

2.29

33.

82

3.13

34.

79

3.29

35.

90

3.33

36.

61

2.96

37.

84

3.04

38.

93

3.67

39.

80

3.25

40.

83

3.21

41.

93

3.70

42.

82

3.08

43.

89

3.33

44.

93

3.46

45.

65

2.54

46.

95

3.83

47.

80

3.21

Sumber : Lampiran 3 rekapitulasi data variabel pemberian tugas dan Lampiran 4 data variabel prestasi belajar mahasiswa

Hasil dari tabulasi data variabel pemberian tugas (X) dan variabel prestasi belajar (Y) pada tabel 4.4 dijelaskan kembali secara terperinci sebagai berikut :

1. Pemberian tugas (X) terdapat 25 item pertanyaan dengan jumlah responden (N) sebanyak 47 orang yang mengisi koesioner diperoleh hasil untuk rata-rata (Mean) = 80,66 ; titik tengah (Median) = 77,00 ; nilai yang sering muncul (Mode) = 83 ; rentangan (Range) = 34 ; skor minimum dari data = 61; skor maksimum dari data = 95 ; dan jumlah skor keseluruhan sebesar 3791.

2. Prestasi belajar mahasiswa (Y) diperoleh hasil untuk rata-rata (Mean) = 3, 16 ; titik tengah (Median) = 3,19 ; nilai yang sering muncul (Mode) = 3,25 ; rentangan (Range) = 1,54 ; skor minimum dari data = 54 ; skor maksimum dari data = 3.83 ; dan jumlah skor keseluruhan sebesar 148.44.

Tabel 4.5

Data Responden Antara Variabel X Dan Y

VAR

N

MEAN

MEDIAN

MODE

RANGE

MIN

MAX

SUM

X

47

80,66

77,00

82

34

61

95

3791

Y

47

3,16

3,19

3,25

1,54

2,29

3,83

148,44

Sumber : Lampiran 5 diskripsi data variabel pemberian tugas (x) dan diskripsi data variabel prestasi belajar mahasiswa (y)

D. Hasil Analisis Korelasi Variabel X Terhadap Y

Untuk menentukan apakah pemberian tugas berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan tahun akademik 2009/2010 di STAH Negeri Gde Pudja Mataram, digunakan analisis koefisien korelasi Product Moment. Data diolah dengan Microsoft Office Excel yang diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Hasil Analisis Korelasi Variabel X Terhadap Y

N

∑X

∑Y

Mx

My

xy

rxy

47

3791

148,44

80,66

3,16

4494,55

4,84

99,24

0,673

Sumber : Lampiran 6 korelasi pemberian tugas (x) terhadap prestasi belajar mahasiswa (y)

Hasil analisis korelasi variabel pemberian tugas (X) terhadap prestasi belajar (Y) pada tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa jumlah responden 47 ; jumlah skor X keseluruhan (∑X) = 3791 ; jumlah skor Y keseluruhan (∑Y) = 148,44 ; rata-rata jumlah skor X (Mx) = 80,66 ; rata-rata jumlah skor Y (My) = 3,16 ; jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan (∑x²) = 4494,55 ; jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan (∑y²) = 4,84 ; jumlah dari hasil kali antara deviasi skor x dan skor y (∑xy) = 99,24 ; maka didapatkan hasil koefisien korelasi r Product Moment (rxy) sebesar 0,673.

Hasil koefisien korelasi r Product Moment (rxy) sebesar 0,673 dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r menunjukkan pengaruh yang “kuat”. Kemudian membuat hipotesis dengan bentuk kalimat sebagai berikut :

Ha : Pemberian tugas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 tahun akademik 2009/2010.

Ho : Pemberian Tugas tidak berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 tahun akademik 2009/2010.

Kemudian nilai hasil r hitung dikonsultasikan pada nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% dan membuat keputusan dengan membandingkan nilai r hitung dan rtabel. Didapatkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau 0,673 > 0,288 maka Ho di tolak dan Ha di terima artinya pemberian tugas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2 tahun akademik 2009/2010.

Untuk menyatakan besarnya kontribusi dari variabel pemberian tugas (X) terhadap variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminansi yaitu KP (Koefisien Pengguna) = r² x 100% dan didapatkan hasil sebesar 45,3%. Jadi besarnya kontribusi dari variabel pemberian tugas (X) terhadap variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 45,3%, artinya pemberian tugas memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar 45,3% dan sisanya 54,7% ditentukan oleh variabel lain.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil pembahasan penelitian dapat disimpulan sebagai berikut :

1. Didapatkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau 0,673 > 0,288 maka Ho di tolak dan Ha di terima artinya pemberian tugas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram yang artinya bahwa dengan bertambahnya satu satuan pemberian tugas oleh dosen pada mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram tahun akademik 2009/2010, akan cenderung menambah prestasi belajar mahasiswa sebesar 0,637.

2. Pemberian tugas bernilai kuat dan berpengaruh positif dengan kontribusi variabel pemberian tugas (X) terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 45,3% dan sisanya 54,7% ditentukan oleh variabel lain. Jadi semakin tinggi/ sering pemberian tugas maka akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar mahasiswa.

B. Saran

Berdasarkkan kesimpulan tersebut, untuk dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010 ada beberapa saran dan masukan sebagai berikut :

1. Kepada seluruh mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram pada umumnya dan mahasiswa jurusan pendidikan semester 2 pada khususnya, agar selalu ingat tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen agar mendapatkan prestasi yang diinginkan serta dapat menggali pengetahuan yang baru.

2. Hendaknya dosen selalu memberikan tugas kepada mahasiswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses perkuliahan sehingga mahasiswa akan lebih sering membaca buku.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010”, oleh: Wayan Ardane NIM: 061 111 51, telah disetujui Oleh :

Pembimbing I

I Gusti Komang Kembarawan S.Ag., M.Ag

NIP. 19700611 200112 1 002

Pembimbing II

Ida Ayu Nyoman Widia Laksmi, SE., M.M

NIP. 19691030 200312 2 001

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010”, oleh : Wayan Ardane NIM : 061 111 51, telah dipertahankan dihadapan tim penguji pada hari selasa, tanggal 14 september 2010:

Ketua Tim Penguji

I Gusti Komang Kembarawan S.Ag., M.Ag

NIP. 19700611 200112 1 002

Anggota I Anggota II

Drs. I Komang Sutama, M.Ag Ni Putu Sudewi Budhawati, S.Ag, M.Pd.H

NIP. 19490205 196801 1 001 NIP.19811216 200501 2 006

Anggota III Anggota IV

Drs. I Nyoman Budhita S, S.Ag., M.Pd Ida Ayu Nyoman Widia Laksmi, SE, MM

NIP.19561231 197903 1 035 NIP. 19691030 200312 2 001

Mengetahui

Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.A,M.Phil,Ph.D

NIP. 19620610 198903 1 002

LEMBAR PERSEMBAHAN

Motto :

Sebab yang membuat orang di kenal, adalah perbuatannya, pikirannya, ucapan-ucapannya; hal itulah yang menarik perhatian orang, untuk mengetahui kepribadian seseorang; oleh karena itu hendaknya yang baik selalu dibiasakan dalam laksana, perkataan dan pikiran.

(Sarasamuccaya, 77)

Persembahan ……….

Skipsi ini dipersembahkan kepada :

Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Kedua Orang Tuaku Tercinta

I Made Nyata

Ni Wayan Warci

Saudara-saudaraku Tersayang

I Made Kaste

I Komang Warte

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Agama (S1) Jurusan Pendidikan Agama Hindu di STAHN Gde Pudja Mataram. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.A.,M.Phil.,Ph.D selaku Ketua STAHN Gde Pudja Mataram yang telah banyak memberikan fasilitas sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini di STAH Negeri Gde Pudja Mataram.

2. Ibu Ni Luh Sinar Ayu Ratna Dewi, SS., M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Hindu yang telah banyak memberikan dorongan serta semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak I Gusti Komang Kembarawan, S.Ag., M.Ag, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu luang dan pemikirannya selama menyusun skripsi sampai menghasilkan seperti yang ditulis ini.

4. Ibu Ida Ayu Nyoman Widia Laksmi, SE., M.M, selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga skripsi ini selesai.

5. Bapak dan Ibu Dosen sebagai Tim Penguji yang telah memberikan kritik dan saran-saran yang konstruktif sebagai pencerah dan penambahan wawasan terhadap kesempurnaan hasil penelitian ini.

6. Para dosen dan staf akademik STAH Negeri Gde Pudja Mataram yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Para mahasiswa jurusan pendidikan STAHN Gde Pudja Mataram atas partisipasinya dalam pengisian koesioner.

8. Keluarga Besar ”PAN ARDANE”, orang tuaku tercinta, adik-adikku dan yan sri tercinta yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun materiil.

9. Teman-teman di bangku kuliah khususnya mahasiswa angkatan 2006 terutama sahabat-sahabatku (Ari Bedeng, Alung Boumz, Joni Rockmantic, Dhina, Ayu, Dedek, Oke, Mbok Tantri, Danu, Tien, Dayu dan Omink).

10. Teman-teman Dosis (Jaber, D’tra, dan Suyapzt), bobod, terang, teja, yan ken, dick hao, ank, koloner, dan semua teman-teman “STT Pandawa Lima” yang telah membantu dan memberikan semangat untuk penyelesaian skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun kearah perbaikan Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan serta bermanfaat bagi kita semua.

Om Santih, Santih, Santih Om

Mataram, September 2010

Penulis,

ABSTRAKSI

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010.

Oleh :

Wayan Ardane

NIM : 061 111 51

Sebelum memulai aktivitas perkulihaan, dosen selalu memberikan kontrak kuliah, salah satu isinya mengenai sistem penilaian. Sistem penilaian dibagi menjadi tiga yakni nilai Tugas, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Bentuk tugas yang diberikan oleh dosen di STAH Negeri Gde Pudja Mataram meliputi dua hal yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Umumnya jenis tugas yang diberikan oleh dosen berupa tugas membuat makalah atau paper yang akan dikumpulkan baik sebelum Ujian Tengah Semester atau sebelum Ujian Akhir Semester. Jika tugas tersebut tidak dikumpulkan, maka nilai dari mahasiswa itu sendiri tidak akan dikeluarkan sehingga mahasiswa akan memperoleh nilai belum lengkap (BL). Tugas merupakan salah satu alat agar mahasiswa memiliki minat baca yang tinggi sehingga prestasi belajar yang diharapkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tugas yang diberikan kepada mahasiswa dengan harapan, akan memacu mahasiswa untuk menggali pengetahuan baru serta sebagai salah satu syarat penilaian yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Disamping itu, mahasiswa juga berhasil menyelesaikan salah satu kewajiban yang diberikan oleh dosennya guna menunjang prestasi belajar di perguruan tinggi agar mendapat hasil yang diinginkan. Namun, kebanyakan dari mahasiswa itu sendiri baru mengumpulkan tugasnya setelah akhir ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir semester (UAS). Untuk melihat apakah pemberian tugas berpengaruh terhadap prestasi belajar, maka dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : 1) apakah pemberian tugas berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010?, 2) seberapa besar pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010? Sedangkan hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa pemberian tugas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram Tahun Akademik 2009/2010 yang berjumlah 47 orang. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka peneliti menggunakan keseluruhan dari populasi yang berjumlah 47 untuk dijadikan responden sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan metode angket yang merupakan data utama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemberian tugas dan informasi prestasi belajar mahasiswa dilihat berdasarkan indeks prestasi komulatif (IPK). Masing-masing instrumen dijabarkan dalam bentuk item pertanyaan yang berjumlah 25 item. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan koefesien korelasi Product Moment.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,673 dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r menunjukkan adanya pengaruh yang kuat. Kemudian hasil nilai r hitung dikonsultasikan pada nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% dan membuat keputusan dengan membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel. Didapatkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau 0,673 > 0,288 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Sedangkan kontribusi dari variabel pemberian tugas (X) terhadap variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 45,3% dan sisanya 54,7% ditentukan oleh variabel lain. Kesimpulannya adalah pemberian tugas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram, artinya semakin tinggi pemberian tugas maka akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar mahasiswa. Sehingga disarankan kepada seluruh mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram pada umumnya dan mahasiswa angkatan 2009 pada khususnya, agar selalu ingat tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen agar mendapatkan prestasi yang diinginkan serta dapat menggali pengetahuan yang baru.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI...................................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN............................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAKSI...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5

E. Kerangka Berfikir........................................................................... 6

F. Asumsi dan Keterbatasan............................................................... 7

G. Hipotesis......................................................................................... 8

H. Definisi Operasional Variabel......................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 11

A. Pemberian Tugas............................................................................. 11

1. Definisi Pemberian Tugas......................................................... 11

2. Fase-fase Pemberian Tugas....................................................... 11

3. Kelebihan dan kekurangan pemberian Tugas........................... 13

B. Prestasi Belajar................................................................................ 14

1. Definisi Belajar......................................................................... 14

2. Definisi Prestasi Belajar............................................................ 15

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar................ 17

4. Penilaian Prestasi Belajar.......................................................... 19

C. Hubungan Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar.................. 22

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 23

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................... 23

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24

1. Populasi..................................................................................... 24

2. Sampel...................................................................................... 24

C. Tehnik Pengumpulan Data.............................................................. 25

1. Observasi.................................................................................. 25

2. Koesioner/Angket..................................................................... 26

3. Dokumentasi ............................................................................ 27

D. Analisis Data................................................................................... 28

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN....................................... 30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................... 30

1. Sejarah STAH Negeri Gde Pudja Mataram.............................. 30

2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja STAHN

Gde Pudja Mataram................................................................. 35

3. Sarana dan Prasarana STAHN Gde Pudja Mataram................ 36

B. Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 36

C. Deskripsi Data................................................................................ 39

D. Hasil Analisis Korelasi Variabel X Terhadap Y............................. 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 45

A. Simpulan......................................................................................... 45

B. Saran............................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1, Interprestasi Koefisien Nilai r .......................................................... 29

Tabel 4.1, Jumlah Mahasiswa STAH Negeri Gde Pudja Mataram semester 2

Tahun Akademik 2009/2010 ............................................................ 33

Tabel 4.2, Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen.......................................... 37

Tabel 4.3, Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen....................................... 39

Tabel 4.4, Tabulasi Data Variabel X Dan Y....................................................... 40

Tabel 4.5, Data Responden Antara Variabel X Dan Y ..................................... 42

Tabel 4.6, Hasil Analisis Korelasi Variabel X Terhadap Y................................. 42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1, Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Pemberian Tugas

Lampiran 2, Koesioner Penelitian

Lampiran 3, Rekapitulasi Data Variabel Pemberian Tugas

Lampiran 4, Data Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa

Lampiran 5, Diskripsi Data Variabel Pemberian Tugas (X) dan

Diskripsi Data Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

Lampiran 6, Korelasi Pemberian Tugas (X) Terhadap Prestasi

Belajar mahasiswa (Y)

Lampiran 7, Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas instrument

Lampiran 8, Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 9, Surat Ijin Penelitian